Siapa yang akan menyangka badan ini akan terbawa hingga ke kota kembang. Ingin hati kuliah di Surabaya, Jawa Timur tapi apa daya jika Allah berkehendak lain. Akupun dengan awal yang berat harus menerima untuk kuliah D3 di Politeknik Negeri Bandung.
Mungkin hati ini terbawa oleh jiwa yang amarah, tidak berlapang dada, tidak ikhlas bila segala yang telah kita rencanakan sebelumnya tidak berjalan sesuai dengan angan, tidak sesuai dengan cita dan harapan kita. Tapi kemarahan, penyesalan yang ada pada diri kita akankah membaawa perubahan bagi kitai? Mungkin iya, namun apakah bisa dipastikan bahwa perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang positif? yang mana bisa mendekati harapan dan cita kita. Ataukah justru membawa perubahan yang negatif? yang bisa semakin menjauhkan diri kita dari harapan juga sekaligus menjauhkan diri kita dari Alloh subhanahu wa ta'ala.
Hal utama yang harus ada dalam diri kita adalah meyakini Takdir Alloh subhanahu wa ta'ala itu adalah rencananya yang terbaik. Kita tidak akan pernah tau bahwa sesuatu itu baik atau buruk bagi kita sesungguhnya. Camkan dengan teguh bahwa apapun yang berhubungan dengan kematian, jodoh dan juga rizki adalah ketetapan Alloh yang telah tertulis di Lauh Mahfuzh. Jadi apabila cita-cita harapan yang kita kejar tidak dapat kita raih, maka yakinlah itu bukanlah rezeki kita.
Alloh subhanahu wa ta'ala akan memberikan semua rizki yang telah ditakdirkan kepada diri kita sebelum kita meninggal. Dan seberapapun kita ngotot mendapatkan rezeki, jika itu bukan rezeki kita maka kita tidak akan mendapatkanya, begitu sebaliknya, kita begitu santai menghadapi kerjaan atau pun lainnya, bila Alloh subhanahu wa ta'ala mentakdirkan rezeki untuk kita, maka rezeki itu akan datang kepada kita.
Dibalik kekalutan hati 2012 itu, ada takdir dibalik rencana-Nya
Setelah
menjalani kehidupan menjadi "Mahasiswa" di kampus Politeknik Negeri Bandung, banyak hal
yang sebelumnya tak pernah terfikirkan, dan akhirnya telah menyatu
dalam kehidupan ini.
Hikmah dibalik suatu takdir yang menempatkan kita pada posisi derajat lebih tinggi disisi Alloh ta'ala adalah suatu jalan yang sangat perlu disyukuri.Begitulah mungkin ungkapan yang tepat saya dalam keadaan sekarang. Keadaan pada tahun 2012 itu telah menyadarkan diri ini, betapa tak berdayanya kita tanpa Alloh ta'ala, tak hanya bisa mengandalkan akal dan pikiran kita. Dan sekarang saya sadar bahwa betapa rapuhnya dunia ini, dengan kuat digenggam akan hancur juga. Hal itu yang membuat diri ini akhirnya mendalami ajaran agama dengan ajaran yang insyaAlloh haq, ajaran berdasarkan Al-Qur'an dan assunah.
Selain itu, pengalaman menjadi mahasiswa yang seutuhnya juga mungkin saya tidak dapatkan jika saya tidak kuliah di Politeknik Negeri Bandung. Kuncinya hanya satu, ikhlas, sabar dan bersyukur.