Jumat, 08 September 2017



Catatan Kajian Trisna Ari Roshinta
 bersama Ustadz Ir. Andri Kurniawan, M.Ag, 
7 September 2017 di Masjid Abu Dzar Al-Ghifari, Malang



Bismillah,

Myanmar dahulunya bernama Burma. Sebelum Burma lahir, bangsa Islam Rohingya sudah tinggal di daerah Arakan selama 3,5 abad mulai dari tahun 1434 hingga 1784 miladiah (masehi). Bahkan para arkeolog dan sejarawan meyakini bahwa bangsa Islam Rohingya masuk ke wilayah Arakan pada tahun 807 miladiah, saat kekhalifahan Harun Al Rasyid, khalifah kelima daulah Abassiyah, yang mana pada saat itu adalah puncak Al Hadharah Al Islamiyah yang berpusat di Bagdadh.

Keberadaan kaum Muslim Rohingya yang sudah berabad-abad lamanya ini didudukung dengan bukti nyata yang ditemukan para arkeolog. Mereka menemukan koin bangsa Rohingya yang dibuat tahun 1500 miladiah dan bertuliskan kalimat Laa ilaaha Illallah Muhammadur Rasulallah. Selain itu, pakar juga menemukan masjid bangsa Rohingya yang umurnya telah mencapai 900 tahun.

Tahun 1784 miladiah, kerajaan Budha yang berada di sebelah Arakan, berkoalisi dengan imperalis Inggris. Saat itu adalah saat perang Salib episode ke-II dimana Inggris dan Prancis sebagai promotor. Mereka melakukan espansi ke berbagai negara. Inggris melakukan espansi ke Arakan, Burma, Brunei, dan Malaysia. Pada saat yang sama pula, Belanda melakukan espansi ke Indonesia selama 3,5 abad. Saat penjajahan Inggris di Burma, kaum muslim di Arakan menjadi bulan-bulanan masyarakat Budha dan imperalis Inggris. Para pemimpin islam, da’i, ulama, dan masyarakat islam banyak yang dibunuh, bangunan masjid dan madrasah banyak yang dirobohkan.

Tahun 1824 miladiah, Burma (mayoritas kaum Budha) termasuk wilayah Arakan (mayoritas kaum Muslim) dijajah dan diduduki oleh Inggris. Tahun 1937 miladiah, Inggris menggabungkan Arakan menjadi bagian dari Burma. Hal ini Inggris lakukan untuk menundukkan kaum muslimin di Arakan. Inggris mempersenjatai kaum Budha untuk menundukkan lalu memusnahkan bangsa Rohingya di Arakan. Perlu diketahui, kejadian di Arakan hampir mirip dengan yang terjadi di Palestina. Inggris menggunakan sekutunya, kaum Yahudi, untuk mengusir kaum muslimin Palestina. Pasca perjanjian Sykes-Picot (Perjanjian Prancis dan Inggris mengenai pembagian kekuasaan) tahun 1916 M, Inggris langsung mengerahkan bangsa Yahudi ke Palestina di atas tanah Palestina. Akhirnya bangsa Yahudi dipersenjatai oleh Inggris untuk mengusir masyarakat Palestina dari tanah bangsa Palestina sendiri.

Tahun 1942, lebih dari 100ribu kaum muslimin dibantai, dan sisanya mengungsi ke luar negeri (diantaranya Bangladesh). Tahun 1948 Inggris memberi Burma kemerdekaan formalistik kepada Myanmar. Jadi kemerdekaan Burma bukan hasil perjuangan masyarakat Burma, berbeda dengan Indoensia yang mana kemerdekaan Indonesia diperoleh dari bangsa Indoensia yang melakukan perlawanan kepada penjajah. Satu tahun sebelum kemerdekaan di Burma, tahun 1947, Inggris menggelar konverensi persiapan kemerdekaan. Inggris mengajak seluruh bangsa dan kelompok/ras/suku/etnis di dalamnya, kecuali muslim Rohingya. Inggris berjanji akan memerdekakan semua kelompok/ras/suku/etnis yang ada di Burma 10 tahun kedepan. Tapi tidak dengan muslim Rohingya, pemerintah tidak memenuhi janjinya, justru pemerintah terus melakukan penindasan terhadap kaum muslim Rohingya.

Tahun 1962 terjadi kudeta militer di Burma dibawah kepemimpinan Jendral Ne Win. Rezim militer melanjutkan tugas penting merka, yaitu melakukan ‘pembersihan’ etnis muslim Rohingya. Lebih dari 300ribu kaum muslimin, diusir ke Bangladesh. Tahun 1978 miladiah, rezim militer mengusir 500ribu umat muslim keluar dari Burma. UNHC, lembaga kemanusiaan PBB menyatakan, lebih dari 40ribu umat Rohingya yang terdiri dari wanita, anak-anak dan orang tua meninggal di lautan. Karena saat itu, kaum muslim Rohingya hanya diberi 2 pilihan, mati di Burma atau meninggalkan Burma melalui laut, dimana tidak akan ada kejelasan setelahnya. Dan 40ribu kaum muslimim lebih memilih untuk mati terhormat, mereka memilih untuk menyelamatkan diri dan agama mereka ke laut hingga akhirnya hampir semua meninggal di lautan.

Tahun 1982 miladiah, seluruh kewargaanegaraan muslim di Burma dihapus, karena mereka dianggap bukan penduduk asli Burma. Akhirnya banyak muslim Rohingya yang memilih opsi ke laut. Tahun 1988 miladiah, banyak pengungsi yang pergi ke laur negeri untuk mencari perlindungan. Tahun 1989 miladiah Burma berganti nama menjadi Myanmar. Pergantian nama itu tidak merubah apa-apa, pemerintah Myanmar terus mendiskriminasi kaum muslim Rohingya. Bahkan untuk mengurangi jumlah kaum muslim Rohingya, para pemuda pemudi muslim disana dilarang menikah sebelum umur 30 tahun.

Tahun 1991 miladiah, lebih dari 1/2 juta kaum muslimin mengungsi karena penindasan yang mereka alami oleh biksu-biksu Budha. Biksu-biksu buhda ini bahkan dilatih oleh militer Myanmar di sebuah tempat khusus di kota Rokhib.

Pada Juli 2012, terjadi genosida, pemusnahan masal di Myanmar, yang dilakukan oleh militer Myanmar dan biksu-biksu Budha. Dimana banyak ketika para kaum muslimin, laki-laki, perempuan, anak kecil, orang tua yang sedang shalat berjamaah di Masjid, mereka dikunci dari luar dan dibakar hidup-hidup oleh biksu-biksu Budha.

Tahun 2015, biksu-biksu Budha kembali membantai muslim Rohingya. Hingga sebuah majalah, bernama majalah TIME membuat cover yang berjudul “The Face of Budhist Terror”. Yang mana itu adalah wajah Biksu Ashin Wirathu . Hal ini telah menjadi sorotan dunia. Dalam majalah tersebut disebutkan bahwa, watak biksu ini sungguh tidak sesuai dengan wajahnya yang tenang. Ia bangga menyebut dirinya sebagai Budha radikal dan menyebut muslim Myanmar sebagai anjing gila. Bahkan dia sangat benci terhadap Al –Quran. Dia katakan dalam pidatonya, “Kalian bisa penuh kebaikan dan kasih namun kalian tidak bisa tidur di samping anjing gila. Mereka adalah pembuat onar”.

Pada 13 Mei 2017 di Medan, seorang pengungi Rohingya memberikan kesaksian bahwa mereka mendapat perlakuan keji dari pemerintah Myanmar. Banyak dari mereka yang diburu layaknya binatang. Mereka diikat lalu dibakar, anak kecil dicincang hidup-hidup, tempat tinggal mereka dibakar, hingga tak ada yang tersisa lagi. Hal itu yang memaksa mereka menyelamatkan diri dan agamam mereka hingga keluar dari Myanmar.

Pada tahun 2017, ketika hari raya Idul Adha, genoshida kembali terjadi. Para biksu Budha dan rezim Myanmar membantai para muslim Rohingya di Arakan.

Sungguh hal ini sangat memilukan. Banyak mata dunia yang menyorot hal ini, walaupun tidak semua bisa membantu mengakhiri kekejian ini. Salah satu tekanan yang diberikan pemerintah Turki kepada Myanmar adalah ultimatum panglima Jendral Turki. Ia mengancam akan merudal tentara Myanmar bila tidak menghentikan genosida muslim Rohingya. Selain itu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan “Dan akan kami buru Ashin Wiratu walau ia kabur hingga ke lubang tikus, jika PBB dan Negara lain hanya bisa mengecam kelakukan brutal Ashin Wiratu, maka kami akan memburunya, meskipun ia bersembunyi di lubang tikus.”

Paus Fransiskus di Roma juga mengatakan, “kaum muslimin dibunuh hanya karena mereka ingin hidup dalam iman islam”. Beliau melihat ini karena keyakinan kaum muslimin, dan beliau mengecam tindakan keji pemerintah Myanmar.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Kontribusi yang bisa kita lakukan adalah :
  1. Jihad dengan harta untuk membantu muslim Rohingya.
  2. Berdoa di waktu yang mustajab, sisipkan doa di wkatu Nuzul Illahi, yaitu 1/3 malam terakhir.
  3.  Lakukan aksi solidaritas untuk menghimpun masa dan semangat.
  4. Share berita-berita mengenai Rohingya agar umat islam bangkit.
  5. Jihad jika mampu (alhmadulillah, Mujahidin dari Moro, mujahidim brigadier Al Qosam, mujahidin dari Abu Tholiban Afganistan sudah mulai berdatangan ke Myanmar dan saat ini telah sampai di perbatasan)


Wallahu A'lam Bishawab


0

Senin, 17 Juli 2017

Bismillah,

Kali ini saya akan sharing mengenai tahapan untuk mendapatkan beasiswa LPDP 2017. Sebenarnya untuk beasiswa di Indonesia sendiri banyak, bukan hanya LPDP, ada Beasiswa Unggulan, Beasiswa PMDSU, Beasiswa kampus atau bahkan ada beasiswa dari sponsor tertentu. Semuanya memang punya keunggulan masing-masing. Kalau LPDP, keunggulannya adalah beasiswa ini langsung dikelola oleh Kementrian Keuangan, jadi bisa dibayangkan ya, bagaimana sistematika manajemen keuangannya, 'pasti pas', pas dengan waktu dan juga kebutuhan ya, insyaAllah.

Baik, kita mulai saja. Mulai tahun 2017 ini, seleksi penerimaan beasiswa LPDP terdiri dari 3 tahap, yaitu Seleksi Dokumen, Online Assessment, dan Tes Substansi. Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya terdiri dari 2 tahap,yaitu Seleksi Dokumen  dan Tes Substansi. Oh iya, perlu diketahui juga bahwa untuk awardee LPDP 2017, harus memulai kuliah di tahun depannya. Jadi kalau kita tes di 2018 dan lulus, maka kita harus kuliah tahun 2019.



1. Tahap Seleksi Dokumen

Tahap ini intinya adalah tahap men-screaning kelengkapan dan kelayakan dokumen yang diisi via online melalui situs www.beasiswa.lpdp.kemenkeu.go.id. Dokumen-dokumen yang diperlukan dalam tahap ini diantaranya adalah :
  •     Ijazah sarjana/sarjana terapan dengan nilai IPK minimal 3.0 bagi yang belum memeiliki LoA (Letter of Acceptance) dan nilai IPK bisa kurang dari 3.0 bila sudah memiliki LoA unconditional
  •     Transkrip nilai
  •     TOEFL ITP > 500
  •     Rencana Studi
  •     Dua Essay mengenai : “Kontribusiku Bagi Indonesia: kontribusi yang telah, sedang dan akan saya lakukan untuk masyarakat/ lembaga/instansi/profesi komunitas saya” ; “Sukses Terbesar dalam Hidupku”
  •     Surat Rekomendasi sebanyak 2 buah dengan template yang telah disediakan oleh LPDP (lihat Booklet LPDP) 
  •     Surat sehat (rekomendasi saya untuk mencari surat sehat di Rumah Sakit milik pemerintah)
Selain dokumen diatas, dalam website pendaftaran LPDP, kita harus mengisi data-data pribadi (data orangtua termasuk data gaji orangtua), data pendidikan (nama sekolah dari SD sampai kuliah, tahun masuk-tahun lulus, dan nilai akhir), data riwayat kerja, data pengalaman organisasi (saran saya untuk memasukkan semua organisasi baik menjadi pengurus maupun anggota), data pengalaman riset, data karya artikel/jurnal ilmiah yang pernah dibuat, data prestasi (data yang berhubungan dengan pencapaian menjadi juara suatu kompetisi maupun peraih penghargaan tertentu), data penghargaan (saya isi sesuai dengan piagam-piagam yang saya miliki, pada bagian ini, pilih piagam yang bukan sebagai juara, umunya piagam sebagai partisipan, untuk piagam yang sebagai juara, masukkan di data prestasi).

 Jika masalah dokumen kurang jelas, silahkan download Booklet LPDP 2017. Umumnya, booklet ini setiap tahun hampir sama. Baca baik-baik bookletnya, karena semua hal yang berkaitan dengan persyaratan LPDP ada di dalamnya. Persiapkan jauh-jauh hari, terutama untuk yang sertifikat bahasa (TOEFL ataupun IELTS, karena selain butuh waktu untuk belajarnya, juga butuh waktu untuk menunggu sertifikat hingga launching).

2. Tahap Online Assessment 
Online Assessment LPDP ini merupakan tes yang lebih mengarah pada kepribadian kita, ngga jauh beda dengan tes psikotes dan kemampuan akademik. Menurut saya, dari tes ini dapat diketahui berbagai macam aspek yang tidak dapat diukur dari dokumen ataupun wawancara, seperti kemampuan adaptasi, konsistensi maupun kecepatan berfikir. Tahap ini terdiri dari 2 jenis tes, yaitu:

a. VMI (Values and Motive Inventory)

VMI adalah sebuah asesmen yang memberikan profil mengenai nilai-nilai dan motivasi yang menentukan seberapa besar energi atau upaya yang akan dikeluarkan seseorang di tempat kerja. Terdiri dari 122 item dan biasanya diselesaikan dalam waktu ± 20 menit (Tim LPDP). 

Pada test VMI terdapat 5 pilihan jawaban yaitu:
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Ragu-ragu
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju

b. 15FQ+ (Fifteen Factors Questionnaire Plus)

15FQ+ (Fifteen Factors Questionnaire Plus) adalah sebuah kuesioner yang dirancang untuk melihat gambaran umum kepribadian seseorang. Tidak ada jawaban benar atau salah dalam menjawab kuesioner ini. Kuesioner ini terdiri dari 200 pertanyaan. Tidak ada batasan waktu namun umumnya orang-orang menyelesaikannya dalam waktu ± 30 menit (Tim LPDP). Untuk pilihan jawaban pada 15FQ+ berbeda-beda sesuai dengan pertanyaan.

Menurut pengamatan saya, pada tes ini ada beberapa soal-soal yang diulang-ulang dengan kalimat yang berbeda. Hal ini sangat menuntut konsistensi dalam menjawab. Konsistensi ini akan dapat dipertahankan jika kita menjawab segala pertanyaan sesuai dengan diri kita, bukan memilih yang terlihat baik tapi sebenarnya bukan merepresentasikan kita. Sehingga, dengan sekali membaca soal kita akan langsung bisa menjawab tanpa berfikir "ini itu". Kebayang kan bagaimana jika kita menjawab bukan berdasarkan apa yang ada pada diri kita. Btw, saat saya kemarin mengerjakan, saya benar-benar tidak memikirkan kalau saya sedang Tes LPDP, saya seperti menjawab permainan multiple choice saja. Walaupun jawabnnya yang saya pilih kalau diingat-ingat ternyata bukanlah jawaban yang baik, but that's me. Jadi, saran saya, jika kalian nanti mengerjakan soal ini, jangan takut mengenai penilaian sistem, just be yourself

Hasil dari tes ini tidak akan terlihat langsung di web. Tapi sekitar satu minggu setelah selesai melakukan tes ini. LPDP akan mengumumkan melalui email masing-masing mengenai hasilnya, lolos atau tidaknya ke tahap berikutnya.


3. Tes Substansi

Tes ini merupakan tes akhir dari tahapan seleksi LPDP.  Tes Substansi ini dilakukan di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Surabaya, Jakarta, Medan, Kupang, Makasar (duh lupa lainnya, hehe). Kalau saya kemarin memilih tes di Surabaya, alasannya adalah karena dekat dengan rumah saya yang jaraknya kurang lebih 5 jam naik bus. Btw, kalau kalian mau tes di Surabaya, saya sarankan untuk menginap di sebelah Gedung Keuangan Negara Surabaya(tempat tes), selain dekat,murah dan nyaman,tempat ini merupakan markas bagi mereka yang akan tes LPDP, jadi kalian bisa sharing-sharing dengan sesama teman yang ada di penginapan ini.

Oke, mari kita lanjut ke Tes Substansi. Tes ini terdiri dari 3 bagian, yaitu:

a. On the Spot Writing
Dalam tahap ini kita disuruh untuk menuliskan pendapat kita mengenai suatu isu yang ada di Indonesia. Pertama kita akan dibagikan kertas kosong dan kertas yang berisi tulisan. Kertas kosong itu adalah tempat nantinya kita menjawab, jangan lupa tuliskan nama, nomor tes, dan kelompok (akan diumumkan ketika kita sudah berada tempat lokasi). Untuk kertas satunya, berisi 2 buah topik yang merupakan isu-isu yang ada di Indonesia dan nantinya harus dipilih salah satu. Kemudian, kita akan diberi waktu ± 30 menit untuk menuliskan pendapat kalian kedalam sebuah lembaran yang telah disediakan. Untuk jumlah katanya minimal 250 kata.

Isu yang saat itu harus saya pilih adalah mengenai :
1. Wacana jam kerja guru di sekolah yang wajib 8 jam sehari
2. Penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja yang menggantikan peran Bahasa Indoensia

Saat itu saya memilih topik pertama, mengapa? karena kebetulan ibu saya adalah seorang guru, sehingga akan memudahkan saya dalam berpendapat dan mengembangkan ide. Tapi walaupun kita tidak punya pengalaman mengenai dua buah topik tersebut, cukup gunakan logika kita. Hehe

Btw, tips menulis pada tahap ini adalah sebagai berikut. Kita coba pecah topik tersebut menjadi 3 bagian yang nantinya akan menjadi 3 paragraf. Paragraf pertama berisi mengenai hal yang dapat kita lihat (fenomena) mengenai topik tersebut di Indonesia, jabarkan sesuai dengan pengetahuan kita (entah dari pengalaman diri sendiri, pengalaman orang lain, dari literatur yang pernah kita baca, berita yang kita lihat, ataupun yang lain). Paragraf kedua ini berisi sisi negatif dan positif dari topik yang kita pilih. Sebagai contoh, saat itu saya memilih mengenai isu jam kerja guru di sekolah yang wajib 8 jam sehari, saya tinggal mengulas sisi negatif yang akan terjadi jika guru harus 8 jam di sekolah dan sisi positif jika guru harus 8 jam disekolah. Nah, di paragraf ketiga ini merupakan kesimpulan. Apakah kita lebih condong untuk setuju dengan isu tersebut atau tidak. Tapi perlu digaris bawahi, bahwa tahap ini intinya bukan menilai setuju atau tidaknya pada isu tersebut, tapi lebih pada bagaimana kita bisa mengutarakan pendapat dalam tulisan dengan tulisan yang baik, dapat dipahami dan logis.

b. Leaderless Group Discussion
Tahap ini adalah tahap dimana kita harus bisa membawa diri dalam sebuah diskusi yang mana kita tidak pernah kenal orang-orang tersebut sebelumnya. Dalam diskusi ini, akan dinilai oleh 2 oarng psikolog. Pertama, kita akan dibagi menjadi kelompok yang mana kelompok tersebut terdiri dari 6-8 orang. Lalu kita akan dihadapkan dengan sebuah lembaran yang berisi topik diskusi. Kita diberik waktu sekitar 5 menit untuk membaca dan memahami topik tersebut. Kemudian saat seorang psikolog mengentikan waktu membaca, kita harus mulai untuk berdiskusi. Kedua psikolog hanya melihat jalannya diskusi, tanpa pernah menginterferensi. Oh iya, pengalaman saya kemarin, sebelum diskusi dimulai, psikolog menyampaikan bahwa diskusi tersebut tidak perlu ada ketua diskusi, maupun notulen, semua memiliki peran yang sama. Dan ingat, Leaderless ya, jadi kuncinya, jangan pernah merasa menjadi leader pada forum diskusi ini ya, hihiii

Tips nya disini adalah tenang. Ikuti saja jalannya diskusi. Berikan perhatian kepada teman kita yang sedang mengutarakan pendapat. Catat bila perlu hal-hal yang penting. Kemudian, jika kita ingin berpendapat, acungkan tangan, lalu mulailah berbicara tanpa "mematahkan" pendapat teman kita. Perhatikan pula konten yang dibicarakan, jangan sampai keluar dari topik diskusi. Jika memang kita tidak tahu sama sekali materi diskusi, kita cukup memberikan perhatian kepada teman yang sedang mengutarakan pendapat, lalu perhatikan inti sari dari pendapat mereka, lalu utarkan kembali dengan dengan gaya dan bahasa berbeda, dan tambahkan sedikit pendapat/solusi dari kita.

nb : waktu itu saya mendapat topik mengenai badan hukum Freeport.

c. Wawancara

Menurut saya, ini adalah inti dari seleksi substansi. Bagian ini memiliki porsi paling besar dalam penilaian. Jadi saya sarankan untuk benar-benar mempersiapkan bagian ini. Dalam seleksi wawancara dilakukan oleh 3 orang. Satu diantaranya adalah seorang ahli bidang kita yang nantinya akan menggali mengenai thesis kita. Kemudian seorang lainnya merupakan seorang ahli yang bisa jadi bidangnya tidak sama dengan kita. Tugas pewawancara kedua ini adalah menggali seberapa kuat keinginan kita untuk studi dan kesiapan kita untuk melanjutkan kuliah. Dan satu pewawancara lainnya adalah seorang psikolog. Psikolog ini bertugas untuk menggali kepribadian kita. Menurut pengalaman saya, psikolog ini akan menanyakan hal-hal berdasarkan Online Assessment.

Disini saya juga ingin memberi tips. Saat wawancara, usahakan kita sudah memahami betul essay dan rencana studi yang telah kita tulis. Mengapa? Karena sebagaian besar pertanyaan dari pewawancara based on your essay. Nah satu lagi, jangan lupa untuk selalu mengontrol dan mengendalikan emosi. Bisa saja memang pewawancara terlihat mendebat argumen kita, disinilah emosi kita juga diuji. Tetap tenang dan senyumin aja, InsyaAllah semua akan terkondisikan.

Menurut pengalaman saya kemarin, berikut adalah beberapa pertanyaan inti saat wawancara LPDP 2017:

1.   Perkenalan diri dengan bahasa inggris
2.   Jelaskan mengapa anda ingin lanjut S2
3.   Kenapa milih Universitas X
4.   Apa kelebihan Universitas X dibanding Universitas yg lain
5.   Jelaskan judul thesis anda
6.   Bagaimana perkembangan bidang anda di Indonesia menurut anda
7.   Apa prestasi yang telah anda lakukan
8.   Apakah anda pernah berorganisasi, tolong jelaskan jadi apa dan apa kontribusinya
9.   Bagaimana anda mengatur anak buah anda dalam organisasi
10. Kontribusi apa yang pernah anda lakukan kepada masyarakat
11. Apakah anda pernah menberi solusi dari masalah di sekitar anda
12. Anda ingin jadi apa anda kedepan
13. Bagaimana cara mencapai visi anda

Ada juga versi lain dalam pertanyaa wawancara LPDP, berikut adalah contohnya dari teman saya :
1.   Perkenalan diri, jelaskan goal ke depan dan kontribusi untuk Indonesia
2.   Hal apa yang sudah anda siapkan untuk menyambut magister kenotariatan
3.   Kenapa LPDP harus membiayai anda
4.   Kegagalan terbesar apa yang anda dirasakan saat ini
5.   Kegiatan sosial masyarakat apa yang pernah anda lakukan diluar kampus
6.   Adakah inisiatif dalam organisasi ataupun dalam kegiatan magang yang pernah dilakukan
7.   Bagimana anda beradaptasi dalam lingkungan baru
Versi lain dalam pertanyaan wawancara LPDP dari teman saya yang lain : 
1.   Perkenalan diri
2.   Ceritakan mengenai keluarga anda
3.   Bagimana rencana studi anda
4.   Mengapa tertarik memilih kampus dan jurusan X
5.   Mengapa tidak kuliah di kampus lain
6.   Anda punya LoA atau tidak
7.   Mengapa cuma kuliah di dalam negeri, kenapa anda tidak memilih ke luar negeri
8.   Cita-cita anda ingin menjadi apa dan mengapa
9.   Kontribusi apa yang akan anda berikan nantinya
10. Bagimana cara anda mengatur waktu
11. Mengapa anda memilih S2 bukan kerja
12. Jelaskan mengenai penelitian Skripsi anda
13. Jelaskan mengenai penelitian Thesis yang akan dilakukan
14. Bagaimana cara anda menyelesaikan permasalahan atau hambatan dalam studi S2
15. Sebutkan kelebihan kekurangan diri anda


Nah itu beberapa tahapan mengenai seleksi LPDP Dalam Negeri 2017. Semoga kalian yang ingin mendapatkan beasiswa ini dipermudah ya :)







0

Minggu, 09 April 2017

Bangunlah mimpi, agar kau tau apa yang harus kau kejar. 

Juni 2015 lalu saya mengikuti international conferences di Malaysia. Ini adalah pengalaman saya pertama mengikuti seminar dalam skala internasional. Sebelumnya saya juga pernah ikut seminar, tapi dalam skala nasional jadi tidak ada kendala apapun. Lha ini? internasional.. oh my God..

Oke, jangan kaget dan takut dulu guys. Kenyataannya tidak seperti yang kita pikirkan. Segala sesuatu yang belum kita lakoni pasti terlihat menakutkan, tapi kalau udah dijalani "nggelethek", hehe. Waktu itu juga sama, saya pasti punya rasa dag dig dug saat harus presentasi mengenai hasil penelitian dengan bahasa inggris. Tapi percaya ngga? waktu itu, karena bahasa inggris saya juga pas-pasan saya akhirnya menghafal semua skript yang sebelumnya telah saya persiapkan. Iya, jadi setiap slide presentasi akan saya buatkan note-nya. Note ini juga sudah diverifikasi grammar nya sama temen saya, Tita (anak Polban, Jurusan Bahasa Inggris). Kalau sudah fix, enak kan tinggal dihafalin dan perbanyak latihan aja.

Saat itu peserta memang kebanyakan dari Malaysia guys, tapi ada juga yang datang dari Singapore, Swiss, Kenya, Australia, Prancis dan Indoensia. Alhamdulillah, kalau di konferensi international itu orang-orang sangat menghargai sekali mengenai penelitian kita. Jadi ngga usah khawatir takut didebat atau bahkan disalahkan. Tunjukkan bahwa kalian telah melakukan penelitian dengan prosedur yang benar, data yang akurat, sehingga hasilnyapun kredibel. Terlepas dari hipotesisnya terbukti ataupun tidak.

Untuk seminar international seperti ini, karena pesertanya banyak guys, maka akan dibagi menjadi beberapa ruang yang nantinya setiap ruang akan ada moderatornya. Waktu ini saya dalam satu ruang ada sekitar 30-an pemakalah. Setiap orang akan diberi waktu sekitar 30 menit, 20 menit presentasi dan 10 menit untuk sesi tanya jawab.

Oh iya, untuk acara seperti ini pasti akan didahului terlebih dahulu dengan seminar dari seorang Professor yang telah banyak menyumbangkan penelitiannya dalam dunia keilmuan. Waktu itu yang menjadi keynote speaker adalah Prof. Waheeda Khan, dari India. Luar biasa sekali beliau guys, search aja ya tentang beliau di facebook, Waheeda Khan. Trus, di akhir acara akan dipilih salah satu pemakalah sebagai pemakalah terbaik. Sayang, saya kurang tau apa saja yang menjadi kriteria dalam pemilihan itu. Tugas kita hanya melakukan yang terbaik kan guys? hehe 


Jadi, untuk apa hanya memendam mimpi, ayok mahasiswa mahasiswi Indonesia, mumpung masih muda, terus belajar, berkarya dan kejar mimpinya ya :)




0

Rabu, 01 Maret 2017

Manusia, tak akan pernah lepas dari apa yang namanya cobaan/ujian. Ujian ini sejatinya adalah ketetapan yang telah ditetapkan oleh Allah kepada hamba-hambanya. Kadang kita melihat ujian itu adalah bentuk kemurkaan maupun kehinaan. Tapi ternyata bukan,

Kalau kita bandingkan, orang yang mendapat cobaan dan orang yang tidak mendapat cobaan, tentu banyak perbedaan. Dari segi yang saya pahami. Ketika seorang hamba diberi kesusahan. Dalam keadaan yang tidak ia inginkan, jauh dari apa yang ia harapkan bahkan keadaan yang buntu, seseorang itulah dalam keadaan dimana Allah sedang memperhatikan dirinya. Allah memilih hamba itu untuk diberi kesempatan meraih pahala besar disisi Allah. Dengan segala keadaan susah yang ia miliki, seorang hamba harus tetap dalam ketakwaan dan keimanan. Saat itulah Allah mencatat segalanya. 

Bayangkan, seorang yang hidup serba susah, banyak masalah, ditimpa musibah, tapi ia tetap melaksanakan kewajibannya, sungguh ini akan lebih bernilai di sisi Allah. Perjuangan dan usaha yang hamba ini lakukan pasti lebih besar dibandingkan dengan hamba yang menjalankan perintah Allah tanpa cobaan/ujian.  Inilah sesuatu yang harus dipahami ketika kita mendapat cobaan/ujian dari Allah. Ingatlah bahwa Allah Maha Adil, tidak mungkin seorang hamba diberi kemudahan dan hamba lain diberi kesusahan tanpa ada sesuatu dibalik itu semua. Itu menjadi rahasia Allah dalam ketentuan takdirnya yang Allah ciptakan dengan ilmuNya. Tugas kita hanya sabar. Lalu sebenarnya sabar itu gimana? Apa hanya duduk diam meratapi cobaan/ujian? Tentu tidak. Sabar itu dapat diimplementasi dengan cara-cara ini :
1. Tetap berbaik sangka pada Allah, bahwa ujian/cobaan ini adalah kesempatan besar untuk memperoleh sesuatu yang besar disisi Allah
2. Berdoa untuk meringankan dan menghilangkan cobaan/ujian yang diterima
3. Berusaha untuk mengatasi/menyelesaikan dengan cara apapun sekuat tenaga namun tetap berlandaskan syari'at yang didasarkan pada hukum Allah
4. Bertawakal dan menyerahkan segala usaha dan doa kita kepada Allah
5. Berusaha untuk selalu memenuhi perintahNya dan menjauhi laranganNya


Dan yakinlah, dengan cobaan atau ujian yang menimpa kita, kadang justru menjadi trigger untuk memulai sesuatu yang baik dan menjadikan diri kita berbenah hingga menjadi pribadi yang lebih berkualitas.


0

Author

Trisna Ari Roshinta

Subscribe & Follow

Disini saya hanya sharing beberapa pengalaman saya selama belajar informatika. Silahkan bertanya jika ada yang ingin ditanyakan..

Labels